Kamis, 25 Februari 2010

Wayang Kulit Salah Satu Bentuk Animasi

Hey friends, kali ini kita akan mengupas masalah wayang kulit yang ternyata adalah bentuk animasi ala nenek moyang kita. Berikut adalah artikel yang aku tulis berdasarkan pengetahuan yang aku dapat dari internet, membaca buku dan juga menonton TV. Seharusnya kita sebagai orang Indonesia bangga akan keberdaan warisan budaya nenek moyang kita terutama wayang kulit ini karena ternyata bukan hanya orang-orang barat atau Jepang saja yang membuat animasi tapi nenek moyang kita juga sudah dari dulu menemukan animasi yaitu dalam bentuk pergelaran wayang kulit.
Serangkaian gambar atau model (contoh: wayang) yang posisinya diubah sedikit demi sedikit sehingga menghasilkan kesan gerakan adalah difinisi animasi (Wikipedia: Animation is the rapid display of a sequence of images of 2-D or 3-D artwork or model positions in order to create an illusion of movement.). Sebenarnya keinginan manusia untuk membuat animasi sudah sejak lama. Bisa dikatakan animasi adalah hasil dari perkembangan seni lukis/menggambar. Manusia ternyata setelah mampu menggambar object-object di sekitar mereka merasa belum puas dengan apa yang mereka buat jika hasil karya itu tak seperti kenyataannya (masih statis). Meraka ingin agar karya mereka bisa bergerak seperti aslinya. Misalnya seorang artis melukis seekor kuda namun setelah kuda tersebut selasai dilukis ia merasa ada sesuatu yang kurang yaitu kuda itu statis alias tak bisa bergerak sehingga tidak bisa menceritakan semua ide yang ada pada sang artis secara lengkap dan utuh. Nah dari sinilah timbul ide untuk mebuat animasi. Namun mungkin tidak langsung jadi animasi kayak sekarang, artis lalu membuat gambar berseri atau yang kita kenal dengan istilah KOMIK (MANGA: khusus untuk istilah gambar berseri jepang). Hal ini terbukti dari temuan sejarah di Iran tepatnya di Shahr-i Sokhta, disana ditemukan 5 gambar kambing (diperkirakan gambar tersebut berusia 5.200 tahun) yang berbeda posisinya yang memberikan kesan bahwa kambing itu bergerak. Namun tentunya gambar-gambar tersebut bukanlah termasuk animasi dalam artian yang sebenarnya tapi lebih bisa diklasifikasikan sebagai KOMIK (CERGAM istilah Indonesianya walau tak sepopuler istilah MANGA tapi untungnya kita masih punya istilah sendiri...he2). Namun gambar-gambar dari Iran tersebut bisa dikatakan sebagai cikal-bakal adanya animasi tersebut. Selain itu juga di Mesir ditemukan sebuah gambar serupa (gambar berseri), kali ini gambar 2 orang pegulat yang sedang beraksi dan gambar ini berusia sekitar 4000 tahun. Kebayangkan sekarang ternyata manusia sejak dulu sudah berniat untuk meng-animasi gambarnya.


Nah setelah beribu-ribu tahun kemudian di Amerika Serikat (setelah th 1900 -an) lahirlah film animasi pertama karya Wlater Disney yaitu Mickey Mouse. Lalu bagaimana dengan wayang kita di Indonesia? Yang saya ingin tekankan disisni adalah bahwa wayang kulit Indonesia sudah ada jauh sebelum animasi pertama dibuat oleh Walter Desney. Menurut informasi yang saya baca di tahun (898 - 910) Masehi wayang sudah ada di pulau bali. (http://okanila.brinkster.net/raditya/BaliShowfull.asp?ID=164). Seni wayang kulit merupakan puncak kebudayaan nenek moyang bangsa Indonesia. Karena layaknya film animasi wayang kulit melibatkan berbagai seni lainnya. Seni- seni yang terlibat yaitu seni peran, seni suara, seni musik, seni sastra, seni pahat, seni lukis dll.
Melalui media wayang artis atau dalam hal ini dalang memegang peranan penting selain sebagai animator dia juga berperan sebagai dubber (pengisi suara), dan juga sebagai pengendali seluruh jalan cerita. Bahkan yang paling membuat saya kagum adalah semua itu dilakukan secara bersamaan dan langsung (live).
Wayang merupakan salah satu teknik animasi yaitu tenik bayangan. Wayang terbuat dari bahan kulit yang telah diaolah sedemikian rupa sehaingga memungkinkan untuk diukir dan di bentuk. Ukiran dibuat dengan cara melubangi sehingga ketika di sinari akan menimbulkan effeck gelap dan terang (efek bayangan). Untuk membuat wayang agar bisa digerkkan maka pada bagian lengan atas, siku dan pergelanggan tangannya dibuat dengan teknik tertentu yang memungkinkan bagian-bagian tubuh tersebut digerakkan (bisa dengan dijahit). Bahkan di Bali utuk wayang punakawan bgian mulut/kakinya bisa digerkkan sehingga wayang tersebut semakin terlihat hidup.
Jadi demikianlah wayang bisa dikatakan sebagai teknik animasi pertama yang ditemukan manusia jauh sebelum ditemukan kamera dan komputer. Tapi saat ini wayang justru sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat kita sendiri. Anak-anak lebih suka menonton animasi jepang atau mickey mouse ketimbang menonton wayang kulit padahal wayang kulit adalah sebuah bentuk animasi yang sangat strategis untuk menghibur dan juga memberikan pengajaran secara tidak langsung tentang budi pekerti maupun tradisi-tradisi luhur kita. Mungkin perlu peranan dari semua pihak untuk mengembalikan minat masyarakat kita pada seni ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar